Optimisme Pasar Otomotif Sambut 2017

INDUSTRI otomotif sepanjang 2016 tumbuh relatif tipis, hanya 4%. Faktor ekonomi global yang tidak stabil berdampak pada kondisi ekonomi domestik disinyalir menjadi penyebab stagnasi di berbagai sektor industri. Hingga November 2016, penjualan mobil secara keseluruhan untuk seluruh merek sebanyak 974.779 unit dari target penjualan di tahun ini sebanyak 1,05 juta unit.
Hingga November, penjualan tampak membaik daripada penjualan di bulan yang sama pada tahun lalu, sejumlah 940.027.
Berdasarkan kondisi tersebut, timbul optimisme kondisi pasar yang akan mulai membaik di tahun depan. Salah satu indikator optimisme tersebut terlihat dari target yang ditetapkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dengan angka penjualan 1,1 juta unit. Peningkatan target di tahun depan relatif sangat tipis mengingat kondisi ekonomi di tahun depan juga diprediksi banyak kalangan belum akan benar-benar pulih.
“Tahun depan target kita sedikit meningkat karena ekonomi diperkirakan akan relatif membaik meskipun belum benar-benar stabil. Di tahun ini, kita juga belum tahu apa yang menyebabkan orang menahan untuk beli mobil padahal daya beli masyarakat tidak terlalu jelek,” ujar Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di tahun depan lebih banyak didorong berbagai stimulus yang dikeluarkan pemerintah melalui paket kebijakan ekonominya.
“Kemudian harga-harga komoditas yang membaik, begitu pun harga minyak, ditambah dengan mulai selesainya beberapa infrastruktur yang dibangun pemerintah juga akan memicu pertumbuhan ekonomi sehingga akan berdampak pada peningkatan pasar otomotif di dalam negeri,” urainya.
 
Belum Pulih
Optimisme yang sama terkait dengan pertumbuhan pasar otomotif di tahun depan juga disampaikan para agen pemegang merek (APM). President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) APM Toyota Hiroyuki Fukui mengaku optimistis penjualan mobil domestik mencapai 1,12 juta unit, atau naik 6,6% jika dibandingkan dengan tahun ini yang hanya 1,05 juta unit. Adapun penjualan Toyota pada 2017 ditargetkan naik 3%-6% menjadi 396 ribu-408 ribu unit.
Ia mengakui penjualan kendaraan merek Toyota belum pulih seperti pada 2013 yang mencapai 430 ribu unit, tetapi ia berharap pada 2017 akan terus tumbuh ke arah pemulihan. “Kami harapkan pertumbuhan bisa terus berlanjut,” kata Fukui di Jakarta, beberapa waktu lalu. Ia memperkirakan pasar mobil Indonesia bakal terus bertumbuh. Jumlahnya diperkirakan mencapai 2 juta unit setelah 2021.
Di sisi lain, Vice President Director TAM, Henry Tanoto, menambahkan pihaknya mentargetkan pada 2017, market share Toyota di pasar nasional minimum 35%. Alasannya, hal tersebut bisa dicapai dengan produk-produk Toyota yang diluncurkan setelah semester 2/2016 yang masih diminati pada 2017, ditambah dengan produk-produk baru yang diluncurkan sepanjang 2017. Soal produk baru yang akan diluncurkan, Henri mengelak menjawab.
Di kubu Volkswagen pun menyatakan optimistis menghadapi 2017. Marketing Communication-Product Planning & Customer Relations Coordinator Volkswagen Indonesia, Rony Syarif, mengatakan tahun depan diprediksi akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. “Harapan kami pasar otomotif akan meningkat di angka 10% di tahun 2017,” ungkap Rony. Meskipun pasar tahun ini masih lesu, jelasnya, penjualan kendaraan VW di 2016 mencatatkan hasil yang baik dengan VW Polo menjadi backbone penjualan.
“Tahun depan Polo masih akan menjadi backbone,” jelas Rony. Rony memaparkan bahwa tahun ini VW Indonesia berhasil menjual total sekitar 700 unit kendaraan, 400 unit di antaranya disumbang VW Polo. Sisanya disumbang Scirocco 1.4, Scirocco R, Golf dan T6 Caravelle. Model SUV VW yang diluncurkan 2016 juga mendapat respons yang baik. “Tahun depan kami juga akan meluncurkan salah satu SUV model terbaru,” tutup Rony.
 
Sumber : MediaIndonesia.com

Share this article

Leave a comment